Strategi Komunikasi Yesus dengan Perempuan Samaria Menurut Yohanes 4:7-26 dan Implikasinya dalam Pengajaran Injil Kontemporer
DOI:
https://doi.org/10.69668/juita.v1i1.2Kata Kunci:
communication, Jesus, Samaritan woman, Gospel of JohnAbstrak
This research examines Jesus' interaction with the Samaritan woman as recorded in the John 4:7-26, focusing on Jesus' communication techniques and their relevance for contemporary evangelism and Christian teaching. In this dialogue, Jesus combines empathy and inclusivity to reach out to the woman, transcending ethnic and religious boundaries through the use of the "living water" metaphor, which teaches about true and spiritual worship. This study evaluates how Jesus listens and responds deeply to the woman's spiritual needs, integrating a profound understanding of the Messiah into the conversation, demonstrating an adaptive and personal communication approach. The analysis seeks to understand how Jesus’ approach, including the use of provocative questions and message adjustments based on the recipient's context, can be adapted in modern contexts to address a fast-paced and pluralistic society. The conclusions of this research offer insights on how the principles of Jesus' communication can guide modern evangelists and educators in their practice, suggesting strategies for more effective and sensitive communication in response to diversity in the current era.
Unduhan
Referensi
Abdillah, A., & Hasiholan, A. M. (2021). ‘Beri Aku Air Hidup, Tuhan!’: Seru Perempuan Samaria Dan Gen-Z (Suatu Tafsir Kontrapuntal Yohanes 4: 14 Sebagai Laku Spiritualitas Generasi Z Indonesia Era Postmodern). Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen Dan Musik Gereja, 5(2), 176–191.
Asali, B. (2019). Komunikasi Efektif: Sebuah Perspektif Rohani. Pustaka Utama.
Carswell, M. (2018). Teaching scripture: Moving towards a hermeneutical model for religious education in Australian Catholic Schools. Journal of Religious Education, 66, 213–223.
Dyna R D, H., PAP, Y., & Simon, S. (2024). Strategi Penginjilan yang Aplikatif pada Masyarakat Penganut Politeisme berdasarkan Kisah Para Rasul 17:16-34. ELEOS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 3(2), 127–141. https://doi.org/10.53814/eleos.v3i2.77
Esler, P. F. (2000). Jesus and the reduction of intergroup conflict: the parable of the good Samaritan in the light of social identity theory. Biblical Interpretation, 8(4), 325–357.
Gulo, A. Y. (2020). Berilah Aku Minum. Integritas: Jurnal Teologi, 2(2), 177–187.
Harming, H. (2017). Metode Penginjilan Yesus Dalam Injil Yohanes 4: 1-42. Evangelikal, 1(2), 162–169.
Pardede, R. J., Yatmini, Y., & Uling, M. (2022). Pekabaran Injil dalam konteks multikultural: BELAJAR DARI PENDEKATAN YESUS KEPADA PEREMPUAN SAMARIA. Te Deum (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 11(2), 255–277. https://doi.org/10.51828/td.v11i2.201
Phang, B. (2019). Tergeraklah Hatinya oleh Belas Kasihan Belajar dari Perumpamaan Orang Samaria yang Murah Hati (Luk 10: 25-37) dalam Mengasihi Embrio Manusia sebagai Sesama. Studia Philosophica et Theologica, 19(1), 57–79. https://doi.org/https://doi.org/10.35312/spet.v19i1.87
Siagian, R. (2019). Perjumpaan Transformatif Yesus Dengan Perempuan. Jurnal Shanan, 3(1), 73–83.
Silalahi, F., & MH, M. T. (2022). Harvest Theology: Strategi dan Metodenya di Era Modern. Penerbit Andi.
Simon, S., & Angkouw, S. R. (2021). Perintisan Gereja Sebagai Bagian Dari Implementasi Amanat Agung. Manna Rafflesia, 7(2), 210–234.
Stevanus, K. (2020). Memaknai Kisah Orang Samaria yang Murah Hati Menurut Lukas 10:25-37 sebagai Upaya Pencegahan Konflik. BIA’: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 3(1), 1–13. https://doi.org/10.34307/b.v3i1.99
Suardana, I. M. (2015). Identitas Kristen dalam Realitas Hidup Berbelaskasihan: Memaknai Kisah Orang Samaria yang Murah Hati. Jurnal Jaffray, 13(1), 121–138. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v13i1.115
Suryawati, G. A. P. (2020). Etika Komunikasi dalam Bingkai Budaya Indonesia. Kencana.
Suwantie, S., & others. (2020). Pendosa Terbesar Yang Menerima Keselamatan (Lukas 19: 1-10). Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, Dan Pendidikan, 4(1), 89–100.
Tembang, S. (2023). URGENSI HOSPITALITAS KRISTIANI DALAM MEWUJUDKAN MODERASI BERAGAMA DITENGAH MASYARAKAT MULTIKULTURAL. Melo: Jurnal Studi Agama-Agama, 3(2), 107–127.
Turner, D. L. (2019). Metaphor as a Tool of Spiritual Transformation: Analyzing Jesus’ Use of ‘Living Water’ in the Gospel of John. Biblical Theology Bulletin, 49(4), 200–210.
Widyasari, Y. (2021). Komunikasi Interpersonal Yesus dan Implementasinya Bagi Pelayanan Gereja. Danum Pambelum: Jurnal Teologi Dan Musik Gereja, 1(2), 167–174.
Wijaya, H. (2015). Kajian Teologis Tentang Penyembahan Berdasarkan Injil Yohanes 4: 24. Jurnal Jaffray, 13(1), 77–96.
Yusuf, L. M. (2019). Misi Yesus Ke Samaria: Analisis Yohanes 4: 31-38. JURNAL LUXNOS, 5(1), 73–86.
Zaluchu, S. E. (2021). Metode Penelitian Di Dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan. Jurnal Teologi Berita Hidup, 3(2), 249–266.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 JUITA (Jurnal Ilmiah Tafsir Alkitab)
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.