Berhikmat dalam Mengelola Amarah: Studi Topikal Penggunaan Kata Marah dalam Kitab Amsal
DOI:
https://doi.org/10.69668/sejati.v1i2.58Kata Kunci:
Kitab Amsal, marah, mengelola amarahAbstrak
Salah satu nasihat penting dari kitab Amsal adalah tentang bagaimana mengelola kemarahan. Amarah yang tidak terkendali seringkali membawa keburukan dalam diri seseorang. Kata marah sendiri muncul sebanyak 19 kali dalam kitab ini. Dua pertanyaan utama diajukan dalam penelitian ini: bagaimana cara pandang Amsal terhadap amarah? Bagaimana cara mengelola kemarahan secara berhikmat dalam diri manusia menurut Amsal? Dengan menggunakan pendekatan topikal dalam Kitab Amsal, maka disimpulkan dua hal utama. Pertama, kemarahan merupakan akar dari kebodohan dan musuh dari kebijaksanaan. Kemarahan akan selalu menimbulkan dampak buruk dan merusak kedamaian diantara sesama manusia. Kedua, Amsal juga memberikan nasihat bijaksana dalam mengelola kemarahan. Diperlukan sikap tenang dan berhati-hati manakala seseorang berurusan dengan kemarahan. Mengelola kemarahan pada dasarnya sama dengan mengelola emosi yang baik. Sikap sabar dan bijaksana dapat memadamkan kemarahan orang lain. Sebagai aplikasi praktis, umat Tuhan masa kini harus benar-benar dapat mengelola amarah karena amarah yang tidak terkendali akan mendatangkan kerugian semata.
Referensi
Adisel, S. S. I. W. A. A. A. (2022). Pendekatan Pendidikan Multikultural. Aksara Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(2), 815. https://doi.org/10.37905/aksara.8.2.815-830.2022
Ardi, U. I. N. N. A. S. Z. (2018). Hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku agresif remaja dan implikasinya dalam bimbingan dan konseling. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 3(2), 68. https://doi.org/10.29210/3003244000
Ayawaila, M. G. S. M. P. E. M. (2024). Kajian Alkitab Tentang Cara Mengkomunikasikan Dan Mengendalikan Amarah. Manna Rafflesia, 10(2), 463–475. https://journals.sttab.ac.id/index.php/man_raf/article/view/444/227
Bullock, C. hassel. (2014). Kitab-kitab Puisi dalam Perjanjian Lama. Gandum Mas.
Cipta, A. (2023). Manajemen Sumber Daya Manusia. Repository Alungcipta, 1(1).
Cook, S. L. U. K. H. E. J. (2017). Beyond misinformation: Understanding and coping with the “post-truth” era. Journal of Applied Research in Memory and Cognition, 6(4), 353–369. https://doi.org/10.1016/j.jarmac.2017.07.008
Ekman, P. (1993). Facial expression and emotion. American Psychologist, 48(4), 384–392. https://doi.org/10.1037/0003-066x.48.4.384
Fahyuni, E. F. (2019). Psikologi Perkembangan. UMSIDA Press. https://press.umsida.ac.id/index.php/umsidapress/article/view/978-602-5914-61-4/838
Fauzi, T., & Purnama Sari, S. (2018). Kemampuan Mengendalikan Emosi Pada Siswa Dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Dan Konseling. Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang, 1(1), 1–10. https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1497%0Afile:///C:/Users/Lenovo/Downloads/admin,+KEMAMPUAN+MENGENDALIKAN+EMOSI+PADA+SISWA+DAN+IMPLIKASINYA (3).pdf
Februari, A. (2018). Studi Kasus Tentang Siswa Yang Mudah Marah Dampak Dari Broken Home Di Sma. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(4), 1–10. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/24731/75676576209
Fuadi, F. (2018). Refleksi Pemikiran Hamka tentang Metode Mendapatkan Kebahagiaan. Substantia/Substantia : Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 20(1), 17. https://doi.org/10.22373/substantia.v20i1.3403
Gamayanti, W., & Hidayat, I. N. (2019). Marah Dan Kualitas Hidup Orang Yang Mengalami Psikosomatik. Jurnal Psikologi, 18(2), 177. https://doi.org/10.14710/jp.18.2.177-186
Ghufron, M. N. (2016). Peran Kecerdasan Emosi Dalam Meningkatkan Toleransi Beragama. Fikrah, 4(1), 138. https://doi.org/10.21043/fikrah.v4i1.1664
Halawa, F. L. N. (2022). Mendidik Peserta Didik Dengan Nilai Nilai Karakter Cerdas Jujur. Educativo Jurnal Pendidikan, 1(1), 190–206. https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1.28
Holladay, W. L. (1988). A Concise Hebrew and Aramic Lexicon of the Old Testament: Based Upon the Lexical Work of Ludwig Koehler and Walter Baumgartner. William B. Eerdmans Publishing Company.
Holloway, G. (2023). Proverbs, Ecclesiastes, and Job: God Gives His People Wisdom. ACU Press. https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=v7q6EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PT10&dq=Proverbs+are+written+to+guide+the+believer%27s+life&ots=3xpNIW4xnJ&sig=U7zMxXvPDw7wp3uU6f266BVigis&redir_esc=y#v=onepage&q=Proverbs are written to guide the believer’s life&f=fal
Hutapea, B. (2014). Life Stress, Religiosity, and Personal Adjustment of Indonesian as International Students. Makara Human Behavior Studies in Asia, 18(1), 25.
III, T. L. (2012). Proverbs. Baker Publising Group. https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=T9prN-7WqYAC&oi=fnd&pg=PT6&dq=Proverbs+include+the+book+of+Old+Testament+Poetry&ots=yTPkaDndz4&sig=d8WuYgFaXQm9nyqPcthhc9jmmnQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Proverbs include the book of Old Testament Poetry&f=false
Januati, F., & Miharja, M. (2019). Fenomena Kriminalitas Remaja Di Kota Depok. Palar | Pakuan Law Review, 5(2), 181–197. https://doi.org/10.33751/.v5i2.1191
Kristiawan, R. (2016). Pengenalan Pada Perjanjian Lama. KAO Press.
Kristiawan, R. (2024a). Kemalasan dalam Perspektif Kitab Amsal. Jurnal Ilmiah Tafsir Alkitab, 1(1), 22–32. https://doi.org/10.69668/juita.v1i1.5
Kristiawan, R. (2024b). Tetap Nyaman di Tengah Ketidakadilan : Pembinaan Iman Berdasarkan Mazmur 7 : 1-18 di GKB Bahtera Hayat Semarang. 1(2), 39–53.
Kristiawan, R., Rombe, E., & Susilo, D. P. (2019). Pengantar Perjanjian Baru. Terakata.
Mantor, A. (2019). An introduction to Israel’s wisdom traditions. Bulletin for Biblical Research, 29(1), 87–89. https://doi.org/10.5325/bullbiblrese.29.1.0087
Mashek, J. P. T. J. S. D. J. (2006). Moral Emotions and Moral Behavior. Annual Review of Psychology, 58(1), 345–372. https://doi.org/10.1146/annurev.psych.56.091103.070145
Maspaitella, J. L. M. (2023). Penerapan Prinsip Iman dan Pengajaran dalam Amsal 3:1-12 Pada Jemaat Masa Kini. LOGON ZOES Jurnal Teologi Sosial Dan Budaya, 6(1), 48–57. https://doi.org/10.53827/lz.v6i1.118
Neff, K. (2003). Self-Compassion: An Alternative Conceptualization of a Healthy Attitude Toward Oneself. Self and Identity, 2(2), 85–101. https://doi.org/10.1080/15298860309032
Nelly, N. (2019). Menerapkan Kesabaran Menurut Kitab Amsal dalam Mengajar Sekolah Minggu. KHARISMATA Jurnal Teologi Pantekosta, 2(1), 20–27. https://doi.org/10.47167/kharis.v2i1.26
Palar, H. S. P. I. B. (2012). Membangun Spiritual Remaja Masa Kini Berdasarkan Amsal 22 : 6. Jurnal Jaffray, 10(1), 59–86. https://doi.org/10.25278/jj.v10i1.063.59-86
Rahayu, I. S. S. (2024). Pengaruh Kecanduan Ponsel Terhadap Pembentukan Karakter Anak Usia Empat Sampai Sepuluh Tahun Di Gereja Bethel Indonesia Tabgha Batam Center. Jurnal Imparta, 2(1), 21–32. https://doi.org/10.61768/ji.v2i1.71
Rita Susanti, Desma Husni, & Eka Fitriyani. (2014). Perasaan Terluka Membuat Marah. Jurnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 10(Desember), 103–109.
Rohman, B. (2022). Meneguhkan Toleransi Dalam Masyarakat Plural Melalui Kompetensi Penyuluh Agama Dalam Pelayanan Umat. Jurnal Bimas Islam, 15(1), 65–102. https://doi.org/10.37302/jbi.v15i1.530
Sabarisman, N. U. M. (2016). Fenomena Kenakalan Remaja Dan Kriminalitas. Sosio Informa, 1(2). https://doi.org/10.33007/inf.v1i2.142
Samosir, I., & Kawengian, S. E. E. (2022). Be Wise in Social Media. Sanctum Domine: Jurnal Teologi, 11(1), 149–168. https://doi.org/10.46495/sdjt.v11i1.128
Santika, I. W. E. (2020). Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Daring. Indonesian Values and Character Education Journal, 3(1), 8–19. https://doi.org/10.23887/ivcej.v3i1.27830
SIN, S. K. (2020). Pendekatan Topikal Dalam Menafsirkan Kitab Amsal. SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika, 6(1), 1–27. https://doi.org/10.47596/solagratia.v6i1.66
Stewart, A. W. (2015). - Poetic Ethics in Proverbs: Wisdom Literature and the Shaping of the Moral Self. Cambridge University Press.
Strongman, S. K. K. T. (1995). Anger Theory and Management: A Historical Analysis. The American Journal of Psychology, 108(3), 397. https://doi.org/10.2307/1422897
Sumartrik. (2019). Buku Ajar Perilaku Organisasi. UMSIDA Press. https://press.umsida.ac.id/index.php/umsidapress/article/view/978-602-5914-62-1/839
Supriyadi, N. M. W. I. A. S. (2013). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Self Efficacy dalam Pemecahan Masalah Penyesuaian Diri Remaja Awal. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 1–15. https://doi.org/10.24843/jpu.2013.v01.i01.p19
Tampasingi, R. (2015). Tinjauan Teologis Tentang Takut Akan Tuhan Berdasakan Kitab Amsal dan Implementasinya dalam kehidupan sehari-harian. 2(5), 118–147.
Tampubolon, R. P. H. Y. Y. H. (2022). “Takut akan Tuhan” sebagai dasar pertumbuhan spiritualitas remaja Kristen. TE DEUM (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 12(1), 49–66. https://doi.org/10.51828/td.v12i1.242
Watini, S. H. R. K. S. (2023). Dampak Bullying terhadap Sosial Emosional Anak. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(11), 8703–8708. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i11.3142
Wiguna, H. A. R. A. D. L. S. K. V. V. (2021). Posttraumatic Stress Disorder pada Anak. Jurnal Syntax Fusion, 1(10), 578–587. https://doi.org/10.54543/fusion.v1i10.83
Yeniretnowati, Y. H. P. A. T. A. (2021). Implentasi Pengendalian Konflik Keluarga bagi Relasi Suami Istri Kristen. Jurnal Pendidikan Agama Kristen (JUPAK), 2(1), 127–142.
Yuliani, R. (2013). Emosi Negatif Siswa Kelas XI SMAN 1 Sungai Limau. KOnselor, 2(1). https://doi.org/10.24036/0201321883-0-00